Monday, February 9, 2015

Penataan Simpanglima yang "Holistik

Satu ciri utama dari kota-kota di Indonesia adalah adanya alun-alun   sebagai   paru-paru   kota yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan  pemerintahan  maupun bangunan-bangunan umum lainnya.  Pada kota-kota yang tumbuh karena berdirinya suatu kerajaan, alun-alun selain men-jadi satu dengan tata ruang Kraton, juga memiliki arti magis yang berhubungan dengan kepercayaan yang dianut oleh rakyat setempat. Di alun-alun Utara Yogyakarta misalnya, ada "Ringin Kurung' (Pohon beringin yang dipagari) yang selain menjadi simbol pengayoman juga dipercayai  sebagai pohon  yang mempunyai kekuatan magis. Sedang pada kota-kota di pantai Utara Pulau Jawa yang tumbuh secara organis, alun-alun biasanya hanya merupakan satu bundaran (Square) di tengah persimpangan jalan.

Demikian pula dengan Simpang Lima, sebuah alun-alun baru yang dikelilingi oleh lima jalan, yakni: Jalan Gajah Mada, Jalan KH. Ahmad Dahlan, jalan Jendral A Yani, Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, dan yang keenam jalan  Airlangga.  Persimpangan  ini merupakan  tempat yang strategis bahkan boleh disebut salah satu sudut "Segitiga Komersial' (Johar - Tugu Muda - Simpang Lima) yang memiliki intensitas perdagangan sangat tinggi.

Asal muasal Simpang Lima yang terkenal ini bermula dari ide Presiden pertama RI Soekarno. Tatkala beliau melewati simpang empat jalan Pandanaran - jalan Jendral A Yani, jalan Gajah Mada - jalan Pahlawan (saat itu jalan Ahmad Dahlan belum ada) yang kanan kirinya masih sawah yang tergenang air di kala hujan. Beliau mendapat ide bahwa tempat itu baik untuk dibuat satu lapangan guna rapat umum yang mampu menampung sejuta rakyat. Presiden Soekarno juga mengusulkan untuk mendirikan Balai kota di tempat hotel Ciputra sekarang. Pelaksanaannya dengan cara gotong royong. seluruh warga Se-marang untuk menguruk sawah-sawah tadi dengan tanah. Dan akhirnya diresmikan tanggal 2 Juli 1969. Disitu Bapak Munadi (Gubernur Jawa Tengah waktu itu) mendapat inspirasi bahwa pada hakekatnya hari itu warga Semarang memindahkan alun-alun lama di kompleks pasar Johar ke alun-alun baru 'Simpang lima'.


Simpang Lima

No comments:

Post a Comment